Minggu, 05 Februari 2012

Homoseksualitas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hubungan dekat

Afinitas
Aseksualitas
Cinta
Hubungan kasual
Hidup bersama
Kasih sayang
Kecemburuan
Keluarga
Keintiman
Pacar lelaki
Pacar perempuan
Pendekatan
Persahabatan
Pernikahan
Perzinaan
Perselingkuhan
Perceraian
Perjandaan
Pertalian
Mas kawin

Biseksualitas
Heteroseksualitas
Homoseksualitas

Monogami
Monogami serial
Poliamori
Poliandri
Poligami
Poligini

Pasangan
Perjantanan
Cinta platonis
Seksualitas
l • b • s

Homoseksualitas adalah rasa ketertarikan romantis dan/atau seksual atau perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama. Sebagai orientasi seksual, homoseksualitas mengacu kepada "pola berkelanjutan atau disposisi untuk pengalaman seksual, kasih sayang, atau ketertarikan romantis" terutama atau secara eksklusif pada orang dari jenis kelamin sama, "Homoseksualitas juga mengacu pada pandangan individu tentang identitas pribadi dan sosial berdasarkan pada ketertarikan, perilaku ekspresi, dan keanggotaan dalam komunitas lain yang berbagi itu."[1][2]

Homoseksualitas adalah salah satu dari tiga kategori utama orientasi seksual, bersama dengan biseksualitas dan heteroseksualitas, dalam kontinum heteroseksual-homoseksual. Konsensus ilmu-ilmu perilaku dan sosial dan juga profesi kesehatan dan kesehatan kejiwaan menyatakan bahwa homoseksualitas adalah aspek normal dalam orientasi seksual manusia.[3] Homoseksualitas bukanlah penyakit kejiwaan dan bukan penyebab efek psikologis negatif; prasangka terhadap kaum biseksual dan homoseksual-lah yang menyebabkan efek semacam itu.[3] Meskipun begitu banyak sekte-sekte agama dan organisasi "mantan-gay" serta beberapa asosiasi psikologi yang memandang bahwa kegiatan homoseksual adalah dosa (antara lain dalam Kitab Imamat pasal 18 ayat 22 di Alkitab Kristen) atau kelainan. Bertentangan dengan pemahaman umum secara ilmiah, berbagai sekte dan organisasi ini kerap menggambarkan bahwa homoseksualitas merupakan "pilihan".[4]

Istilah umum dalam homoseksualitas yang sering digunakan adalah lesbian untuk perempuan pecinta sesama jenis dan gay untuk pria pecinta sesama jenis, meskipun gay dapat merujuk pada laki-laki atau perempuan. Bagi para peneliti jumlah individu yang diidentifikasikan sebagai gay atau lesbian-dan perbandingan individu yang memiliki pengalaman seksual sesama jenis-sulit diperkirakan atas berbagai alasan.[5] Dalam modernitas Barat, menurut berbagai penelitian, 2% sampai 13% dari populasi manusia adalah homoseksual atau pernah melakukan hubungan sesama jenis dalam hidupnya.[6][7][8][9][10][11][12][13][14][15][16] Sebuah studi tahun 2006 menunjukkan bahwa 20% dari populasi secara anonim melaporkan memiliki perasaan homoseksual, meskipun relatif sedikit peserta dalam penelitian ini menyatakan diri mereka sebagai homoseksual.[17] Perilaku homoseksual juga banyak diamati pada hewan.[18][19][20][21][22]

Banyak individu gay dan lesbian memiliki komitmen hubungan sesama jenis, meski hanya baru-baru ini terdapat sensus dan status hukum/politik yang mempermudah enumerasi dan keberadaan mereka.[23][24][25][26][27][28][29][30][31] Hubungan ini setara dengan hubungan heteroseksual dalam hal-hal penting secara psikologis.[2] Hubungan dan tindakan homoseksual telah dikagumi, serta dikutuk, sepanjang sejarah, tergantung pada bentuknya dan budaya tempat mereka didapati.[32] Sejak akhir abad ke-19, telah ada gerakan menuju hak pengakuan keberadaan dan hak-hak legal bagi orang-orang homoseksual, yang mencakup hak untuk pernikahan dan kesatuan sipil, hak adopsi dan pengasuhan, hak kerja, hak untuk memberikan pelayanan militer, dan hak untuk mendapatkan jaminan sosial
Homosexuality is romantic or sexual attraction or behavior between members of the same sex or gender. As a sexual orientation, homosexuality refers to "an enduring pattern of or disposition to experience sexual, affectional, or romantic attractions" primarily or exclusively to people of the same sex; "it also refers to an individual's sense of personal and social identity based on those attractions, behaviors expressing them, and membership in a community of others who share them."[1][2]

Homosexuality is one of the three main categories of sexual orientation, along with bisexuality and heterosexuality, within the heterosexual-homosexual continuum (with asexuality sometimes considered the fourth). Scientific and medical understanding is that sexual orientation is not a choice, but rather a complex interplay of biological and environmental factors.[1][3] While some religious organizations hold the view that homosexual activity is unnatural or dysfunctional,[4] research shows that homosexuality is an example of normal variation in human sexuality and not a source of negative psychological effects.[1] Prejudice and discrimination against homosexual and bisexual people, however, have been shown to cause psychological harm.[5]

The most common terms for homosexual people are lesbian for women and gay for men, though gay is also used to refer generally to homosexual men and women. The number of people who identify as gay or lesbian—and the proportion of people who have same-sex sexual experiences—are difficult for researchers to estimate reliably for a variety of reasons.[6] In the modern West, according to major studies, 2% to 13% of the population is homosexual or has had some form of same-sex sexual contact within his or her lifetime.[7][8][9][10][11][12][13][14][15][16][17] In a 2006 study 20% of respondents anonymously reported some homosexual feelings, although fewer participants identified themselves as homosexual.[18] Homosexual behavior is also widely observed in animals.[19][20][21][22][23]

Many gay and lesbian people are in committed same-sex relationships, though only recently have census forms and political conditions facilitated their visibility and enumeration.[24][25][26][27][28][29][30][31][32] These relationships are equivalent to heterosexual relationships in essential psychological respects.[2] Homosexual relationships and acts have been admired, as well as condemned, throughout recorded history, depending on the form they took and the culture in which they occurred.[33] Since the end of the 19th century, there has been a movement towards increased visibility, recognition and legal rights for homosexual people, including the rights to marriage and civil unions, adoption and parenting,